Senin, 21 April 2008

deAr DiarY....

in D'midnigHt OF 030204
dEaR DiArY....
mLm Ini GW Rasa aDa y9 meNusUk HatI, sA't Gw DeNgeR k'lo Dy SdAng b'mEsRAaN dgN cwE LaiN..
gW TaU, Harus'A gW G bOlH CmBrU... Gw g BolH MkirIn dY L9...
Tp DiarY... haTi Ini T'LLu LugU Tuk d'bHonGi.... Hti ini T'lLu skit tUk d'duStAi...
gW SayNg dY.... MlBihI Sayang Gw Tuk DiRi Gw SnDrI... Tp KNp DiarY, Dy teGA LupIn SmWa Y9 dAh d'lAluI b'2....
gW Ingt wktU DY nYanyI'n SbUAh lg y9 nYentUh HTi GW.... gW NAngIs SmbiL t'SnyUm... dlm HTi mSh t'SmpAn hRPAn, " sMogA SUAtu SA't NANti Gw BSA kTmu Dy lA9i...". Gw KnGEn DY DIArY.. GW sAyN9 DY, GW BTuh Dy... gw iNGin Dy DtenG tuK mLENgkApI HDUp GW... KRnA.. DY DAh NGerAmpAs SEteNGAh NAfas HiDUp daN mImpI GW... HAti GW DAh Dy KUAsAi... DY tTAp B'TAhtA d'HAtI GW.. N G dA y9 BS GAnTI'N Dy... Blum DA SEORanG pUn YG mMpU MNjTUhkAn POssI Dy DI KRajA"n HTI GW.... DY tErlAlU Kuat Tuk D'HAncuRkaN...
sjenaK T'LNtas KNanGAn2 InDah SA't berSAMA dlu...
Tp DIarY... Gw JatH LG... Gw t'PUrUK d'luBang glap gUliTA.. Gw lIat Dy Da DSna DiarY... DY BAnyAK BRubAh... bAdnnyA SMAkin TInggI & tEGAp, DY TAMbAh MANiS... GW RInDu sUArAnyA diAry.. Gw InGIn BGT DKeTIn DY. TP GW RAgU, DY mLik SIApa???????
msih Adakah namA Gw D'hTinYA???
diarY..... tLong gw.....!!!

Alisa menangis tersedu-sedu. Ia menutup diarynya sambil menghapus air mata yang mengalir membasahi pipi dan bantalnya. bahkan sampul diarynya pun ikut basah. Alisa terlalu sedih untuk mengenang semua kisah cintanya dengan Viran, tapi semua itu pun terlalu indah untuk dihapus. Viran adalah lelaki pertama yang bisa meluluhkan hatinya, dan menjadi kekasihnya. awalnya kisah mereka berlalu dengan indah. Tetapi, semakin lama, Alisa merasa ada yang berubah dalam diri Viran. Alisa memutuskan untuk break sejenak. Viran menyetujui. selang beberapa minggu, Viran kembali menemui Alisa. Dia ingin Alisa kembali menjadi kekasihnya. Alisa hanya diam , tidak memberi jawaban. Alisa memang menyayangi Viran, tapi dia tidak boleh asal menerima. walaupun dia tahu kalau Viran amat menyayanginya. waktu terus berlalu.... dan tiba-tiba,
Tok..tok..tok...
Alisa terkejut. suara ketukan pintu membuyarkan kenangannya.
"Siapa ? masuk aja, ga dikunci ko." sahut Alisa. Lalu terdengar suara pintu terbuka. Tampak wajah adikku yang ketakutan. "Ada apa De? Dede kenapa?" Alisa khawatir. "Dede takut ka, Dede inget cerita temen Dede, katanya tadi siang ada yang meninggal, rumahnya diujung komplek. Dede takut ka, Dede bobo sama kaka ya? Boleh ya?" Dede berbicara sambil matanya mengawasi sekitar kamarku. " Ooooh begitu, ya udah sekarang kita bobo yu, udah malem. Dede baca do'a dulu ya sebelum bobo." ujarku sambil menyelimuti adikku yang baru berusia 9 tahun. sejenak ku teringat lagi pada kenangan ku tadi. biarlah, ku tinggalkan dulu masa laluku dengan Viran. Selamat malam Viran, selamat tidur, semoga mimpimu indah. Semoga kita bisa bertemu walaupun hanya dalam mimpi malamku....
"Dede... Ayo cepetan sarapan, nanti telat lo sampe sekolahnya.." Sahutku setengah berteriak memanggil adikku. Ya, sejak ayah dan bunda mulai sibuk dengan pekerjaannya, mereka sering sekali keluar kota, bahkan keluar negeri. sedangkan aku dan adik tersayangku selalu ditinggal. Memang, dalam hal finansial kami tak pernah merasa kekurangan, tapi dal hal perhatian..... kami merasa sangat faqir... terkadang aku sendiri ingin sekali merasakan apa yang teman-temanku rasakan. aku ingin melalui hari-hariku dengan sentuhan dan belaian kasih sayang ayan bundaku. tapi, aku masih bersyukur, karena aku tak hidup sendiri, aku masih punya Dede yang harus kuperhatikan. Sarapan pagi ini kunikmati dengan pikiran melayang-layang.
Bel tanda pelajaran dimulai telah berdentang berkali-kali. semua siswa berseragam putih-abu berlarian memasuki kelas masing-masing, suara gaduh tak lepas mengiringi langkah kaki mereka mereka. didalam kelas, aku langsung mengeluarkan buku pelajaranku karena Bu Firda sang guru Fisika sudah siap untuk menerangkan materi tentang Gerhana Bulan dan Matahari. Semua siswa khusyuk memperhatikan penjelasan yang diberikan sang guru.
"Hi Lis, kenapa muka lo? kok kusut amat? lo sakit?" Rina membrondongku dengan pertanyaan-pertanyaannya. "Hi, gw ga kenapa-kenapa kok. Cuma agak capek aja. O ya Rin, besok ada ulangan ga?" Tanggapku saat dalam perjalanan pulang. kebetulan rumahku dan Rina searah, jadi kami sering pulang bersama. "Ya Lis, kata Ani sih, besok itu selain ulangan tulis, kita juga harus ikut praktek kelas musik. Lo tau sendiri kan Pak Mozart, beliau tuh ga mau ada anak muridnya yang bolos pelajarannya, apalagi saat ulangan." Rina berbicara dengan lantang, seolah-olah hanya dia yang punya telinga. Orang-orang yang ada disekitar kami menoleh karena mendengar suara Rina. "Aduh Rina, kecilin dikit apa Volume suara lo.... Malu tau, liat deh semua orang ngeliatin kita..." Aku membisiki Rina. akhirnya kami hanya bisa memberi senyum tanda maaf dan.... Kabuuuuuur....
"Hhhhhh.. HHhh.. Gila ya si Rina, gw sampe ngos-ngosan begini, ga lagi-lagi deh gw balik ama dia... tapi, kenapa baru sekarang ya gw sadar kalo Rina itu malu-maluin??? padahalkan gw dah dari dulu sering bareng ama dia, apa gw juga begitu ya?!? OMG, jangan sampe deh." monologku setelah kuhempaskan tubuh letihku ke atas kasur. tanpa sadar, mataku terpejam....
"Hi Cantik, Pa kabar? Dah lama ya Kita ga ketemu. Kamu makin cantik aja..." Aku tersentak saat mendengar suara itu. Ya, suara itu sanga familiar sekali. ku balikkan tubuhku untuk meyakinkan hatiku. "Viran ???" Ya suara itu milik Viran, lelaki yang sangat kurindukan... "Ya Alisa, ini aku Viran. Kamu ga kangen ke aku? Kok kamu diem aja? ayo, peluk aku dong...." My God, senyumnya itu yang membuat aku tak tahan untuk membalas senyumannya. "Viran.... kok kamu ngomong gitu sih? Aku kangen banget sama kamu..." kujawab sambil beranjak untuk memeluknya. " Sini Alisa, peluk aku..." sambut Viran sambil mengulurkan kedua tangannya. aku semakin mendekat hingga kami saling berdekapan. Tapi.. Wuuussshhhh... tiba-tiba Viran menghilang seiring dengan berhembusnya angin. "Viran... kamu dimana? Viran.... Jangan tinggalin aku lagi... Viran..." aku terus berteriak memanggil-manggil namanya hingga tubuhku berguncang-guncang, saat itu juga terdengar satu suara yang memanggilku....
"Kak Lisa bangun...." Dede terus mengguncang-guncangkan tubuhku. aku tersentak dan spontan bangun. "kenapa de?" tanyaku tanpa rasa berdosa. "harusnya Dede yang tanya Kak Lisa, kenapa tadi Kak Lisa teriak-teriak terus.... Dede kan takut ada apa-apa."Dede berbicara sampai mengeluarkan air mata yang deras. "Kak Lisa ga apa-apa kok De, Dede jangan nangis. kak Lisa tadi cuma mimpi kok." sahutku menenangkan Adikku. Tapi benarkah? aku tadi bermimpi? OMG, aku mimpi bertemu Viran.... ya, aku mimpi kami berpelukan dan tiba-tiba... Viran menghilang !!!.
Dede akhirnya terlelap dalam pangkuanku. kubaringkan dia lalu menyelimutinya. kupandangi wajahnya sekejap lalu kupalingkan wajahku, aku ga boleh cengeng, Dede saja kuat menjalani hidup seperti ini, kenapa aku harus lemah? aku harus bisa jadi pelindung bagi Dede selama ayah dan bunda tidak ada di rumah. ku ganti seragamku yang tak sempat kulepas hingga aku tertidur tadi. kemudian aku beranjak ke ruang makan untuk makan siang, perutku terasa kosong karena terus berteriak-teriak... sejenak kuteringat kembali akan mimpiku tadi, tapi kutepis segera, aku ga mau terus dibayang-bayangi mimpi tadi. biarpun begitu aku tetap merindukannya...

Tidak ada komentar: